I. PARAMETER KIMIA ANORGANIK
1. Mangan ( Mn 2+)
a. sumber
dari bakteri-bakteri yang mempengaruhi parameter ini .
b. Analisa dan Sifat
Mn
adalah metal kelabu kemerah-merahan. Keracunan sering kali bersifat
kronis sbg akibat inhalasi debu dan uap logam. Gejala yang timbul
berupa gejala susunan saraf : insomnia , kemudian lemah pada kaki dan
otot muka, sehingga ekspresi muka menjadi beku dan muka tampak seperti
topeng ( mask ) bila pemaparan berlanjut maka bicaranya lambat dan
monoton dapat terjadi hyperrefleksi, clonus pada pattela dan tumit dan
berjalan seperti penderita parkinsonism, kadar Mn yang diperbolehkan
0,1 mg/L .
c. Dampak kesehatan dan terhadap Air
Mn menimbulkan masalah warna, hanya warnanya ungu atau hitam.
2. Besi ( Fe 2+ )
a. Sumber
Di alam didapat sebagai hematite
b. Analisa dan Sifat
Didalam air minum Fe2+
menimbulkan rasa, warna ( kuning ). Pengendapan pada dinding pipa,
pertumbuhan bakteri besi dan kekeruhan besi dibutuhkan oleh tubuh dalam
pembentukan hemoglobin. Banyaknya Fe didalam tubuh dikendalikan pada
fase absorpsi. Tubuh manusia tidak dapat mengekskresikan Fe, karena
mereka yang sering mendapat transfusi darah , debu Fe juga dapat
diakumulasi didalam alveoli, kadar Fe yang diperbolehkan 0,3 mg/L .
c. Dampak Kesehatan dan terhadap Air
Warna
kulit menjadi hitam karena akumulasi Fe dalam dosis besar dapat
merusak dinding usus dan menyebabkan berkurangnya fungsi paru-paru
apabila konsentrasi melebihi 0,3 mg/L dapat menyebabkan warna air
menjadi kemerah-merahan dan memberikan rasa yang tidak enak pada
minuman dan dapat membentuk endapan pada pipa logam dan bahan-bahan
cucian.
3. Nitrat ( NO3- )
a. Sumber
Dari buangan industri bahan peledak, piroteknik, pupuk, cat dsb.
b. Analisa dan Sifat
Nitrat
pada konsentrasi tinggi dapat menstimulasi perubahan ganggang yang tak
terbatas ( bila beberapa syarat lain seperti konsentrasi fosfat
dipenuhi ) sehingga air kekurangan DO ( Dissolved oxygen ) yang
menyebabkan kematian ikan. Kadar nitrat secara alamiah biasanya agak
rendah namun kadar nitrat dapat menjadi tinggi sekali, dalam air tanah
didaerah-daerah yang diberi pupuk yang mengandung nitrat, kadar nitrat
yang diperbolehkan adalah 10 mg/L didalam usus manusia nitrat direduksi
menjadi nitrit yang dapat menyebabkan metahaemoglobine terutama pada
bayi.
c. Dampak Kesehatan dan terhadap Air
Dalam
jumlah besar dapat menyebabkan gangguan GI diare, campur darah disusul
oleh konvulsi , koma dan bila tak ditolong akan meninggal, keracunan
kronis menyebabkan metahaemoglobine terutama pada bayi dan menyebabkan
depresi umum , sakit kepala dan gangguan mental.
4. Nitrit ( NO2-)
a. Sumber
ditemui
pada air minum dapat berasal dari bahan inhibitor korosi yang dipakai
di pabrik yang mendapatkan air dari system distribusi PAM
b. Analisa dan Sifat
Nitrit biasanya tidak bertahan lama dan merupakan keadaan sementara proses oksidasi antara amoniak dan nitrat
c. Dampak Kesehatan dan terhadap Air
Nitrit
dapat membahayakan kesehatan namun dapat bereaksi dengan haemoglobine
dalam darah tinggi hingga darah tersebut tidak dapat menyangkut oksigen
lagi dan nitrit juga menimbulkan nitrosanin ( RR’N – NO ) pada air
buangan yang tertentu nitrosamine tersebut dapat menyebabkan kanker.
4. clorida ( Cl- )
a. Sumber
Kadar
clorida dalam air alami dihasilkan dari rembesan clorida yang ada di
dalam batuan dan tanah serta dari daerah pantai dan rembesan air laut.
b. Analisa dan Sifat
Cl-
toksisitasnya tergantung pada gugus senyawanya. Clor digunakan sebagai
desinfectan dalam penyediaan air minum sebagai desinfectan residu clor
di dalam penyediaan air sengaja dipelihara tetapi clor ini dapat
terikat pada senyawa organic dan membentuk halogen hidrokarbon ( Cl –
HC ) banyak diantaranya dikenal sebagai senyawa – senyawa karsinogenik
oleh karena itu diberbagai Negara maju sekarang ini clorinasi sebagai
proses desinfeksi tidak lagi digunakan untuk kadar Cl yang
diperbolehkan ada dalam suatu perairan adalah 250 mg/L
C. Dampak Kesehatan dan terhadap Air
Dalam jumlah banyak Cl – akan menimbulkan rasa asin, korosi pada pipa system penyediaan air panas.
5. Sulfat ( SO4 2 - )
a. Sumber
SO4 2 – merupakan salah satu anion yang banyak terdapat pada badan air. SO4 2 –
merupakan sesuatu yang sangat penting di dalam penyediaan air,
terutama dalam penyediaan air minum karena pengaruh pencucian perut
yang dapat terjadi pada manusia, apabila ada dalam konsentrasi yang
cukup tinggi
Reaksi : Rx H2S + 2O2 bakteri H2SO4
b. Analisa dan Sifat
H2SO4 merupakan
asam kuat yang selanjutnya akan dapat bereaksi dengan logam-logam yang
merupakan bahan dari pipa yang dipergunakan dan terjadilah apa yang
dinamakan korosi. Masalah bau disebabkan kerna timbulnya H2S yang merupakan suatu gas yang berbau. Kadar sulfat yang diperbolehkan adalah 400 mg/L.
c. Dampak Kesehatan dan terhadap Air
Jumlah MgSO4
yang tidak terlalu besar sudah dapat menimbulkan diare sulfat pada
boilers menimbulkan endapan ( Hard scales ) demikian pula pada Heat
exchanges sulfat bersifat irritant bagi saluran gastro intestinal bila
bercampur dengan Mg atau Na.
6. Flourida ( F )
a. Sumber
Flour adalah senyawa halogen yang sangat reaktif karenanya di alam selalu didapat dalam bentuk senyawa.
b. Analisis dan Sifat
Flourida
anorganik bersifat lebih toksik dan lebih irritant daripada yang
organic. Baru-baru ini penelitian tentang senyawa flourida pada tikus
memperlihatkan adanya hubungan yang bermakna antara
flourida dan kanker tulang. Hal ini tentunya meresahkan para dokter
gigi yang mengggunakan senyawa flour bagi pencegahan caries gigi
dentist. Para ahli penyediaan air
bersih sekaligus air minum perlu meninjau kembali manfaat flouridasi
air serta standart air minum bagi flourida. Kadar flourida yang
diperbolehkan ada dalam suatu perairan sebesar 1,5 mg/L.
c. Dampak Kesehatan dan terhadap Air
Keracunan
kronis menyebabkan orang menjadi kurus, pertumbuhan tubuh terganggu,
terjadi flourisis gigi serta kerangka dan gangguan pencernaan yang dapat
disertai dehidrasi. Pada kasus keracunan berat akan terjadi cacat
tulang, kelumpuhan dan kematian.
7. Air Raksa ( Hg )
a. Sumber
industri-industri, obat-obatan pembuatan amalgam, instrumentasi, fungisida, bakterisida dan lain-lain.
b. Analisis dan Sifat
Hg
merupakan racun yang sistemik dan diakumulasi di hati, ginjal dan
tulang oleh tubuh Hg diekskresikan lewat urine, feces, keringat, saliva
dan air susu. Di alam Hg dapat berubah menjadi organic dan sebaliknya
karena adanya interaksi dengan mikroba, Genus pseudomonas dan
ceurospora dapat merubah Hg anorganik menjadi organic, staphylococcus
aerus antara lain dapat mereduksi Hg 2+ menjadi Hg elemental.untuk kadar Hg yang diperbolehkan ada dalam perairan adalah 0,001 mg/L.
c. Dampak Kesehatan dan terhadap Air
Keracunan Hg akan menimbulkan gejala susunan saraf
( SSP) selain kelainan kepribadian dan tremor, convulsi, pikun,
insomnia, kehilangan kepercayaan diri, irritasi, depresi dan rasa
ketakutan. Gejala gastero-intestinal ( G.I ) seperti stomatitis,
hipersalivasi, colitis, sakit pada waktu mengunyah, ganggivitis, garis
hitam pada gusi ( leadline ) dan gigi yang mudah melepas. Kulit dapat
menderita dermatitis dan ulcer. Hg yang organic cenderung merusak SPP (
Tremor, ataxia, lapangan penglihatan menciut, perubahan kepribadian )
sedangkan Hg anorganik biasanya merusak ginjal dan menyebabkan cacat
bawaan.
8. Alumunium ( Al )
a. Sumber
Al
metal yang dapat dibentuk dan karenannya banyak digunakan, sehingga
terdapat banyak dilingkungan dan didapat pada berbagai jenis makanan.
Sumber alamiah Al terutama bauksit dan cryolit, industri kilang minyak
peleburan metal serta lain-lain, industri pengguna Al merupakan sumber
buatan .
b. Analisa dan sifat
Al yang berbentuk debu akan diakumulasi dalam paru-paru.
c. Dampak Kesehatan dan terhadap Air
Dalam dosis tinggi dapat menimbulkan luka pada usus menyebabkan iritasi kulit, selaput lendir dan saluran pernafasan.
8. Arsen ( As)
a. Sumber
As elemental didapat di alam dalam jumlah yang sangat terbatas, terdapat bersama-sama Cu
b. Analisa dan Sifat
As
didapatkan sebagai produk sampingan pabrik peleburan Cu dan sudah
sejak lama sering digunakan untuk racun tikus dan arsen dalam dosis
tinggi maupun kecil digunakan sebagai campuran tonikum karena mempunyai
toksisitas atau daya racun yang tinggi.
c. Dampak Kesehatan dan terhadap Air
Keracunan
akut menimbulkan gejala muntaber disertai darah, disusul dengan koma
dan bila diberikan dapat menyebabkan kematian. Secara kronis keracunan
dapat menimbulkan anorexia, kolik, mual, diare, konstipasi, icterus,
pendarahan pada ginjal dan kanker kulit, nafsu makan berkurang,
gangguan system pencernaan, kelainan ginjal, gangguan mental, neuritis,
perifer, perubahan pada kulit. As dapat juga menimbulkan irritasi,
alergi dan cacat bawaan.
9. Calsium (Ca 2 + )
a. Sumber
calsium terdapat pada ketel-ketel pemanas air, pada perpipaan dan pada efektivitas kerja sabun cuci.
b. Analisis dan Sifat
Calsium
merupakan sebagian dari komponen yang merupakan penyebab dari
kesadahan. Adanya Ca dalam air adalah sangat diperlukan untuk dapat
memenuhi kebutuhan akan unsur tersebut, khususnya diperlukan untuk
pertumbuhan tulang dan gigi.
Oleh
karenanya, untuk menghindari efek yang tidak diinginkan akibat dari
terlalu rendah atau terlalu tingginya kadar Ca dalam air minum. Baku mutu Ca sebesar 75 – 200 mg/L sesuai Dep.Kes R.I dan 75 – 150 mg/L menurut WHO.
c. Dampak Kesehatan dan terhadap Air
Konsentrasi
Ca dalam air minum yang lebih rendah dari 75 mg/L dapat menyebabkan
tulang menjadi rapuh, sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi dari 200
mg/L dapat menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air.
10. Magnesium ( Mg 2 + )
a. Sumber
Pada bagian dari komponen penyebab kesadahan.
b. Analisis dan Sifat
Dengan
sendirinya efek umum yang dapat ditimbulkan oleh adanya unsur ini
dalam air adalah serupa dengan efek umum yang dapat ditimbulkan oleh
pengaruh kesadahan.
c. Dampak Kesehatan dan terhadap Air
Dalam
jumlah kecil Mg dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan tulang namun
sebaliknya dalam jumlah yang lebih besar sekitar 150 mg/L akan
menyebabkan rasa mual.
11. Fosfat ( PO4 3 - )
a. Sumber
sumber
utama fosfat inorganic dari penggunaan deterjen, alat pembersih untuk
keperluan rumah tangga atau industri dan pupuk pertanian. Fosfat
organic berasal dari makanan dan buangan rumah tangga.
Dalam air limbah senyawa fosfat dapat berasal dari limbah penduduk,
industri dan pertanian. Didaerah pertanian ortofosfat berasal dari
bahan pupuk yang masuk kedalam sungai melalui saluran drainase dan air
run-off dari air hujan. Polifosfat dapat memasuki sungai melalui air
buangan penduduk dan industri yang menggunakan bahan deterjen yang
mengandung fosfat seperti industri pencucian, industri logam dan
sebagainya. Fosfat organis terdapat dalam air buangan penduduk ( tinja )
dan sisa makanan. Fosfat organis dapat pula terjadi dari ortofosfat
yang terlarut melalui proses biologis karena baik bakteri maupun tanaman
menyerap posfat bagi pertumbuhan.
b. Analisis dan Sifat
fosfat banyak terdapat di perairan dalam bentuk inorganic dan organic sebagai larutan, debu, dan tubuh organisme.
Semua
fosfat mengalami proses perubahan biologis menjadi fosfat inorganic
yang selanjutnya digunakan oleh tanaman untuk membuat energi. Fosfat
berada pada sediment dan Lumpur air bersama kehidupan biologis yang
berada di atas air. Fosfat merupakan parameter untuk mendeteksi
pencemaran air.
Total
fosfat dapat diukur langsung dengan cara calorimeter atau melalui
proses digestasi lebih dulu sebelum pengukuran sample air disaring
melalui saringan berukuran 0,45 µm. digestasi dilakukan untuk
membebaskan posfat inorganic sehingga dengan demikian dapat ditetapkan
fosfat organic.
c. Dampak Kesehatan dan terhadap Air
Fosfat
sangat berguna untuk pertumbuhan organisme dan merupakan factor yang
menentukan produktivitas badan air. Air limbah rumah tangga, industri
dan pertanian menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang berlebihan. Bila
kadar fosfat pada air di alam sangat rendah < 0,01 mg/L ,
pertumbuhan tanaman dan ganggang akan terhalang, keadaan ini dinamakan
oligotrop. Bila kadar fosfat serta nutrient lainya tinggi, pertumbuhan
tanaman dan ganggang tidak terbatas lagi ( keadaan eutrop ) sehingga
tanaman tersebut dapat menghabiskan oksigen dalam sungai atau kolam
pada malam hari atau bila tanaman tersebut mati dan dalam keadaan
sedang dicerna ( digestion ).
12. TDS ( Total Dissolved solid )
a. Sumber
TDS biasanya terdiri atas zat organic, garam anorganik dan gas terlarut.
b. Analisa dan Sifat
Bila
TDS bertambah maka kesadahan akan naik pula. TDS akan mempengaruhi DHL
“ semakin banyak ion bermuatan listrik maka akan mempengaruhi dan
mempermudah daya hantar listrik dan selain itu TDS menyebabkan
kekeruhan ( Turbidity ) dan selain itu TDS akan mempengaruhi salinitas
karena senyawa terlarut menyebabkan air menjadi asin.
c. Dampak Kesehatan dan terhadap Air
Selanjutnya efek TDS ataupun kesadahan terhadap kesehatan tergantung pada spesies kimia penyebab masalah tersebut.
13. Kekeruhan ( Turbidity )
a. Sumber
Kekeruhan
air disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi, baik yang bersifat
anorganik maupun organic. Zat organic biasanya berasal dari pelapukan
batuan dan logam, sedangkan yang organic dapat berasal dari lapukan
tanaman atau hewan. Buangan industri dapat juga merupakan sumber
kekeruhan. Zat organic dapat menjadi makanan bakteri sehingga mendukung
perkembangbiakannya. Bakteri ini juga merupakan zat organic
tersuspensi, sehingga pertambahannya akan menambah pula kekeruhan air.
Demikian pula dengan algae yang berkembangbiak karena adanya zat hara
N,P,K akan menambah kekeruhan air.
b. Analisa dan Sifat
Air
yang keruh sulit didesinfeksi, karena mikroba terlindung oleh zat
tersuspensi tersebut. Hal ini tentunya berbahaya bagi kesehatan, bila
mikroba itu pathogen.
c. Dampak Kesehatan dan terhadap Air
Apabila
mikroba pathogen terlindung oleh zat tersuspensi, maka secara tidak
langsung akan mengganggu terhadap kesehatan manusia.
14. Warna
a. Sumber
Warna
dapat disebabkan adanya tannin dan asam humat yang terdapat secara
alamiah di air rawa. Berwarna kuning muda dan menyerupai urine oleh
karena orang tidak mau menggunakannya, selain itu zat organic ini bila
terkena khlor dapat juga menghambat dan membentuk senyawa-senyawa
chloroform yang beracun. Warnapun dapat berasal dari buangan industri.
b. Analisis dan Sifat
Air
minum sebaiknya tidak berwarna untuk alasan estetis dan untuk mencegah
keracunan dari berbagai zat kimia maupun mikroorganisme yang berwarna
untuk kadar warna yang diperbolehkan adalah 15 TCU dalam suatu
perairan.
c. Dampak Kesehatan dan terhadap Air
Dapat menyebabkan keracunan dan kesehatan manusia.
15. Kesadahan ( Ca CO3 )
a. Sumber
Kesadahan
yang tinggi disebabkan sebagian besar oleh calsium ( Ca ) dan
magnesium ( Mg ). Kesadahan dalam air sebagian besar adalah berasal
dari kontaknya dengan tanah dan pembentukan batuan. Pada umumnya air
sadah berasal dari daerah dimana lapisan tanah atas ( Top Soil ) tebal,
dan ada pembentukan batu kapur. Air lunak berasal dari daerah dimana
lapisan tanah atas tipis dan pembentukan batu kapur jarang atau tidak
ada.
b. Analisis dan Sifat
Kesadahan
adalah merupakan sifat air yang disebabkan oleh adanya ion-ion (
Kation ) logam valensi dua. Ion-ion semacam itu mampu bereaksi dengan
sabun membentuk kerak air. Kation-kation penyebab utama dari kesadahan
Ca 2 + dan Mg 2 + Sr 2 + , Fe 2 + dan Mn 2 +.
Sedangkan anion-anion yang biasanya terdapat dalam air adalah HCO3- SO4, Cl -, NO3 – dan SiO3 2 - .
Ion-ion Al 3 + dan Fe 3 +
kadang-kadang dianggap sebagai penyebab kesadahan air. Namun
kelarutannya begitu dibatasi pada nilai pH dari air alam, sehingga
konsentrasi ion dapat diabaikan.
c. Dampak Kesehatan dan terhadap Air
Pengaruh
langsung terhadap kesehatan akibat penyimpangan dari standar ini tidak
ada, tetapi kesadahan dapat menyebabkan sabun pembersih menjadi tidak
efektif kerjanya. Kesadahan dapat menyebabkan pengendapan pada dinding
pipa, sulitnya bersih dalam mencuci bahan-bahan pakaian dan jika mandi
dilaut sabun tidak akan
DAFTAR PUSTAKA
Ir. C. Totok Sutrisno , dkk. Teknologi Penyediaan Air Bersih , Edisi Baru , Rineka Cipta, Jakarta, 1987
Soeripto, BE, Metode Pengambilan Contoh Air dan Pemeriksaan Kimia Air, Laboratorium Kesehatan Teknik Yogyakarta.
Buku Rekayasa Lingkungan.