Pemanis buatan dengan tingkat kemanisan 200x gula biasa
Ketika anda meminum suatu
minuman kemasan dengan rasa buah dan anda merasakan rasa yang sangat manis dan
after taste yang berbeda dengan jika anda meminum minuman yang menggunakan gula
murni, maka anda meminum minuman dengan pemanis buatan. Salah satu pemanis
buatan yang paling banyak digunakan adalah Aspartam.
Apa itu Aspartam?
Aspartam merupakan pemanis sintetis non-karbohidrat, dengan kata lain aspartam adalah
pemanis buatan yang dibuat bukan dari turunan/derivat glukosa. Nama kimia dari
Aspartam adalah aspartyl-phenylalanine-1-methyl ester, atau merupakan bentuk metil ester dari dipeptida dua asam amino yaitu asam amino asam aspartat dan asam amino essensial fenilalanina.
Aspartam adalah pemanis buatan yang
sangat dikenal di kalangan orang-orang yang sering menggunakan pemanis yang
rendah kalori. Selain pada pemanis tersebut, aspartame juga sering ditemukan di
minuman-minuman ringan, permen karet bebas gula, dan ada pula yang terdapat
pada multivitamin. Aspartame sering digunakan karena tingkat kemanisannya yang
tinggi, tetapi rendah kalori dan aman untuk orang-orang penderita diabetes.
Legalitas
Tahun 1981 aspartam mendapat persetujuan dari FDA untuk digunakan pada beberapa jenis makanan. Untuk
mendapat persetujuan ini, tentu banyak penelitian ilmiah yang harus ditinjau terlebih dahulu. Setelah dinyatakan
aman untuk dikonsumsi, barulah FDA mau menyetujuinya. FDA telah melakukan
evaluasi terhadap pemakaian aspartam dalam makanan dan minuman sebanyak 26 kali
sejak pertama kali menyetujui penggunaannya. Dan dari bukti-bukti ilmiah yang
ada, maka sejak tahun 1996 FDA menyetujui penggunaan aspartam sebagai pemanis buatan yang dapat digunakan dalam semua makanan dan
minuman.
Saat ini aspartam telah ada dalam
berbagai bentuk, seperti cair, granular, enkapsulasi dan juga tepung. Dengan demikian, aspartam dapat
digunakan dalam berbagai bentuk dan jenis makanan maupun minuman. Bentuk
enkapsulasi bersifat tahan panas sehingga dapat digunakan untuk produk-produk
yang memerlukan suhu tinggi dalam pembuatannya. Aspartam hingga kini telah
disetujui penggunaannya di lebih dari 100 negara termasuk Indonesia.
Sifat dan Kegunaan
aspartam merupakan pemanis rendah
kalori dengan kemanisan 200 kali kemanisan gula (sukrosa),
sehingga untuk mencapai titik kemanisan yang sama diperlukan aspartam kurang
dari 1% sukrosa. Seperti banyak peptida lainnya, kandungan energi aspartam
sangat rendah yaitu sekitar 4 kCal (17 kJ) per gram untuk menghasilkan rasa
manis sehingga kontribusi kalorinya bisa diabaikan sehingga menyebabkan
aspartam sangat populer untuk menghindari kalori dari gula.
Keunggulan
-
Mempunyai
kandungan kalori/energi yang sangat rendah sehingga sangat cocok untuk para
penderita diabetes dan para wanita yang sedang menjalani treatment diet.
-
Mempunyai
cita rasa manis mirip gula, tanpa rasa pahit, tidak merusak gigi,
-
Menguatkan
cita rasa buah-buahan pada makanan dan minuman, oleh karena itu aspartam
merupakan salah satu pemanis buatan yang paling banyak digunakan dalam industri
minuman dan makanan sebagai BTP (bahan tambahan pangan) yang berfungsi sebagai
pemanis buatan menggantikan gula sukrosa.
Keamanan
Aspartam telah
dinyatakan aman digunakan baik untuk penderita kencing manis, wanita hamil,
wanita menyusui bahkan anak-anak. Pengecualiannya hanya satu, penderita
fenilketonuria. Menurut US Food and Drug Administration (FDA), The Joint Expert
Committee on Food Additives (JECFA), Americam Medical
association (AMA), The American Council On Sience and Health (ACSH) aspartam merupakan
bahan makanan yang aman bagi kesehatan, hanya berpengaruh pada rasa manis.
Fenilketonuria adalah penyakit di mana
penderita tidak dapat memetabolisme fenilalanina secara baik karena tubuh tidak
mempunyai enzim yang mengoksida fenilalanina menjadi tirosina dan bisa terjadi
kerusakan pada otak anak. Dan karena itu perlu untuk mengontrol asupan
fenilalanina yang didapatnya. Penyakit ini tidak pernah ditemukan di Indonesia,
tetapi pada orang kulit putih, itupun kejadiannya hanya satu per 15.000 orang.
Karena itu, pada setiap produk yang mengandung aspartam ada tanda peringatan
untuk penderita fenilketonuria bahwa produk yang dikonsumsi tersebut mengandung
fenilalanina.
FDA memberikan batas-batas pemakaian
yang dianjurkan. Istilahnya Acceptable Daily Intake (ADI) yang berarti asupan harian yang
diperbolehkan. Ukuran yang dipergunakan adalah jumlah pemanis per kilogram berat
badan per hari yang dapat dikonsumsi secara aman sepanjang hidupnya tanpa
menimbulkan risiko. ADI adalah tingkat yang konservatif, yang umumnya
menggambarkan jumlah 100 kali lebih kecil dibandingkan tingkat maksimal yang
tidak memperlihatkan efek samping dalam penelitian binatang. ADI untuk aspartam
adalah 40 mg/kg berat badan.
0 comments:
Post a Comment