Thursday, 7 May 2015

Fenomena Kimia Api Unggun

FAKTA    : API UNGGUN
KONSEP : Pada fenomena api unggun terjadi proses pembakaran yang menghasilkan abu sebagai zat sisa yang merupakan zat jenis baru.
PRINSIP : Pembakaran merupakan salah satu penyebab terjadinya perubahan kimia.

TEORI   
Perubahan Kimia adalah perubahn yang menimbulkan jenis materi baru atau wujud berubah dan jenis berubah.
Ciri- ciri perubahan kimia
· Terjadi perunbahan rasa
· Terjadi perubahan suhu
· Terjadi perubahan warna
· Terjadi endapan
· Timbul gas
Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia. Contoh reaksi kimia yang terjadi secara alamiah adalah perkaratan, pembusukan, respirasi, metabolisme dalam sel, dan reaksi fotosintesis. Adapun reaksi kimia buatan misalnya pembakaran minyak dan reaksi-reaksi kimia di laboratorium atau pada proses industri. Semua reaksi kimia menghasilkan zat yang sifat dan jenisnya baru. Berlangsungnya reaksi kimia ditandai dengan beberapa hal, di antaranya terbentuknya gas, endapan, dan perubahan warna.Pada perubahan kimia, sangat sulit untuk mendapatkan kembali materi semula (bersifat irreversibel).
Ketika kita membuat api unggun dengan membakar kayu kering, maka akan dihasilkan abu, asap, dan gas. Sama halnya seperti pada kertas yang dibakar, kayu dan abu merupakan dua jenis zat yang sangat  berbeda. Zat-zat hasil pembakaran tersebut tidak dapat dikembalikan lagi menjadi kayu. Oleh karena kayu yang dibakar menghasilkan zat baru yang sifatnya berbeda dengan zat asalnya, kayu yang dibakar merupakan contoh peristiwa perubahan kimia. Jadi perubahan kimia adalah perubahan materi yang menghasilkan zat yang jenisnya baru. Pembakaran adalah reaksi kimia antara materi yang terbakar dengan oksigen. Oleh karena itu, reaksi pembakaran sering disebut reaksi oksidasi. Pada proses pembakaran dapat timbul asap kibat pembakaran yang tidak sempurna. Pembakaran tidak sempurna terjadi karena oksigen yang tersedia untuk bereaksi tidak mencukupi sehingga sebagian karbon tidak terbakar. Pembakaran yang tidak sempurna dapat menghasilkan gas beracun, yaitu karbon monoksida (CO).
Pembakaran, adalah sejenis reaksi redoks yang mana bahan-bahan yang dapat terbakar bergabung dengan unsur-unsur oksidator, biasanya oksigen, untuk menghasilkan panas dan membentuk produk yang teroksidasi. Istilah pembakaran biasanya digunakan untuk merujuk hanya pada oksidasi skala besar pada keseluruhan molekul. Oksidasi terkontrol hanya pada satu gugus fungsi tunggal tidak termasuk dalam proses pembakaran.
C10H8+ 12 O2 → 10 CO2 + 4 H2O
Pada proses pembakaran kayu menghasilkan abu. Abu yang terkandung dalam bahan bakar padat adalah mineral yang tak dapat terbakar (non-BDT) yang tertinggal setelah proses pembakaran dan perubahan perubahan atau reaksi -reaksi yang menyertainya selesai. Abu berperan menurunkan mutu bahan bakar karena menurunkan nilai kalor. Di dalam dapur atau dalam generator gas, abu dapat meleleh pada suhu tinggi, menghasilkan massa yang disebut “slag”. Sifat kandungan abu dapat ditandai oleh perubahan-perubahan yang terjadi bila suhunya naik. Kalau suhu diberi lambang t, maka:
t1 = suhu pada saat abu mulai deformasi,
t2 = suhu pada saat abu mulai lunak,
t3 = suhu pada saat abu mulai mencair.
Kalau abu meleleh pada suhu t3 < 13000C, maka abu bertitik leleh rendah. Kalau abu meleleh pada suhu 13000C < t3 < 14250C; abu bertitik leleh sedang. Kalau abu meleleh pada suhu t3 > 14250C; abu bertitik leleh tinggi. Slag dapat menutup aliran udara yang masuk di antara batang-batang rooster (kisi) dalam ruang pembakaran, menutupi timbunan bahan bakar dan merus dapur, serta abu yang terbawa oleh gas asap mengikis bidang pemanasan ketel.
- See more at: http://birohmah.unila.ac.id/fenomena-kimia-pada-api-unggun/#sthash.WtqJXGk3.dpuf

0 comments:

Post a Comment