Thursday, 7 May 2015
Proses Pembuatan Semen (Cement Production Process)
Semen yang paling umum adalah Semen Portland. Semen ini memerlukan empat komponen bahan kimia utama yaitu kapur (batu kapur), silika (pasir), alumina (tanah liat) dan besi oksida (biji besi). Sedikit gipsum biasanya ditambahkan pada saat penghalusan untuk memperlambat pengerasan.
Tahap paling awal dari dari membuat semen adalah penggalian/quarrying. Pabrik semen melakukan penambangan untuk penyediaan terhadap dua jenis material yang penting bagi produksi semen yaitu bahan yang mengandung kapur (calcareous materials), dan material yang mengandung silika (argillaceous materials) seperti tanah liat.
Lalu pada tahap berikutnya, material tadi dihancurkan menjadi ukuran yang lebih kecil dengan menggunakan alat penghancur. Material yang sudah dihancurkan tadi melewati alat analisis on-line untuk menentukan komposisi tumpukan bahan. Komposisi tadi disesuaikan dengan spesifikasi produksi. Tumpukan bahan tadi lalu diangkut oleh belt conveyor ke penampung untuk digiling sampai tingkat kehalusan yang diinginkan.
Campuran bahan baku yang sudah tercampur rata tersebut diumpankan ke pre-heater. Pre-heater merupakan alat penukar panas yang terdiri dari serangkaian siklon dimana terjadi perpindahan panas antara umpan campuran bahan baku dengan gas panas. Tujuannya hanya sebagai pemanasan awal agar proses di unit berikutnya (kiln) lebih efisien (bisa mencapai efisiensi 20-40%).
Kemudian campuran bahan masuk ke dalam kiln. Pada proses ini bahan baku berubah menjadi agak cair dengan sifat seperti semen. Pada yang bersuhu 1350-1400°C, bahan berubah menjadi bongkahan padat berukuran kecil yang dikenal dengan sebutan klinker, kemudian dialirkan ke pendingin, dimana udara pendingin akan menurunkan suhu klinker hingga mencapai 100 °C.
Dari pendingin, klinker dipindahkan ke penampung klinker dengan dilewatkan timbangan pengumpan, yang akan mengatur perbandingan aliran bahan terhadap bahan-bahan aditif. Pada tahap ini, ditambahkan gipsum (kurang dari 4%) ke klinker dan diumpankan ke mesin penggiling akhir. Campuran klinker dan gipsum untuk semen jenis 1 dan campuran klinker, gipsum, dan pozolan untuk semen jenis P dihancurkan dalam sistem tertutup dalam penggiling akhir untuk mendapatkan kehalusan yang dikehendaki. Tahap ini merupakan tahap terakhir dimana semen kemudian dialirkan dengan pipa menuju silo semen. Semen tersebut sudah siap untuk dikemas dan dipasarkan
DESKRIPSI PROSES
Secara umum proses produksi semen terdiri dari beberapa tahapan :
1.
Tahap penambangan bahan mentah (Batu Kapur, Tanah Liat, Pasir Besi dan Pasir Silica)
2.
Tahap penggilingan awal bahan mentah
3.
Tahap pengangkutan bahan mentah
4.
Tahap pencampuran dan penimbangan bahan mentah
5.
Tahap penggilingan halus bahan mentah
6.
Pembuangan emisi gas
7.
Pemanasan awal di preheater
8.
Pemanasan lanjut dan reaksi pembentukan kristal clinker
9.
Pendinginan di cooler
10.
Penyimpanan clinker di clinker silo
11.
Penggilingan akhir
12.
Pengeluaran semen
Labels:
Fenomena Kimia,
Kimia Umum
0 comments:
Post a Comment