Efek
samping obat adalah efek dari obat yang tidak diinginkan. Ada beberapa
efek samping yang ringan, seperti sakit kepala ringan, mulut kering,
mengantuk dan Efek samping berat, misalnya kerusakan pada hati, ginjal
bahkan merusak sel lain seperti pada efek samping obat-obat kanker. Ada
beberapa efek samping yang bertahan hanya beberapa hari atau minggu,
sementara yang lain dapat bertahan selama obat yang mengakibatkannya
masih dipakai, atau bahkan setelah dihentikan. Ada efek samping yang
muncul beberapa hari atau minggu setelah kita mulai penggunaan obat
penyebab; ada yang baru menimbulkan masalah setelah obat dipakai
berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun (efek pemakaian jangka panjang).
Dampak
efek samping bisa separah penyakitnya itu sendiri misalnya antiradang
yang memicu perdarahan lambung pada pasien yang mengidap penyakit maag
kronis/akut. Tetapi ada juga efek samping yang dimanfaatkan pada terapi
seperti efek mngantuk pada obat-obat’an anti histamin atau anti alergi
yang biasanya terdapat pada obat flu,batuk untuk meringankan
gejala-gejala flu atau untuk terapi tunggal alergi. Efek samping tidak
dapat diremehkan begitu saja karena efek samping yang tertera pada
brosur informasi setiap obat tidak semua orang akan mengalaminya,
artinya ada beberapa orang dengan kondisi tubuh tertentu tidak mengalami
efek samping yang sama dengan orang lain.
Beberapa
obat yang memiliki efek samping cukup serius perlu mendapat perhatian
khusus sehingga harus dikonsultasikan dengan dokter yang meresepkan
serta apoteker jika dirasakan sudah sangat mengganggu. Dibawah ini
adalah efek samping obat yang sering dilaporkan atau dirasakan pasien.
NSAID (Non-steroidal anti-inflammatory) memicu perdarahan lambung
Obat-obat
anti inflamasi seperti asam mefenamat, NA diklofenak biasanya digunakan
untuk demam, nyeri ringan. Jika anda memiliki masalah dengan pencernaan
sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter/Apoteker sebab obat-obat ini
bisa memicu luka dan perdarahan di lambung jika diminum saat perut
kosong. Penangannnya : minum obat-obat’an ini 5-10 menit setelah makan,
makanan ini berfungsi untuk melapisi mukosa lambung agar produksi asam
lambung yang meningkat tidak mengiritasinya.
Obat asma memicu sariawan
Steroid
untuk asma yang diberikan dalam bentuk spray (semprotan) bisa memicu
sariawan di mulut jika obat ini tidak semuanya masuk ke paru-paru, namun
berbalik ketika baru mencapai tenggorokan. Risiko ini bisa diatasi
dengan berkumur setelah penyemprotan, atau menggunakan alat khusus untuk
memastikan arah semprotan sudah tepat menuju ke tenggorokan.
Penanganannya : berkonsultasilah kepada dokter /Apoteker cara penggunaan
sediaan spray sehingga obat dapat maksimal masuk ke dalam tubuh.
Obat kolesterol memicu nyeri otot
Beberapa
orang yang memang menderita nyeri otot kronis, efek samping semacam ini
mungkin tidak terlalu menjadi masalah karena sudah terbiasa. Namun bagi
sebagian orang akan sangat mempengaruhi kualitas hidup dan mengurangi
produktivitas saat bekerja. Sekitar 1 dari 20 pemakai obat kolesterol
paling populer yakni statin mengalami efek samping berupa nyeri otot.
Jika sekiranya kondisi ini mengganggu aktivitas, konsultasikan dengan
dokter untuk menurunkan dosisnya atau menggantinya dengan obat lain.
Obat hipertensi memicu disfungsi ereksi
Obat-obat
penurun tekanan darah diberikan untuk mencegah serangan jantung
sehingga penderita hipertensi bisa hidup lebih lama. Namun beragam efek
samping mulai dari pembengkakan sendi hingga tidak bisa ereksi kadang
membuat si penderita merasa frustras. Efek samping obat hipertensi
memang sangat beragam, beberapa di antaranya juga memicu pusing dan
batuk-batuk. Mintalah dokter untuk menyesuaikan dosis dan kombinasi obat
agar efek samping yang muncul bisa diminimalkan.
Obat jantung memicu sakit kepala ringan
Obat-obat
anti angina bekerja dengan cara melebarkan pembuluh darah. Mekanisme
ini ampuh untuk mencegah serangan jantung, namun efek sampingnya bisa
menyebabkan nyeri hebat di kepala karena efek vasodilatasi obat. Jika
dibandingkan dengan risiko kematian yang begitu tinggi pada serangan
jantung maka obat ini masih diresepkan. Resiko lebih kecil daripada
manfaat yang diperoleh
Antidepresan memicu orgasme
Jenis
orgasme yang disebut orgasme spontan ini terjadi akibat efek samping
beberapa obat antidepresan terutama golongan Serotonin Selective
Reuptake Inhibitor (SSRI). Untungnya tidak semua orang mengalami efek
samping seperti ini, hanya terjadi pada sebagian kecil
ARV (obat HIV) memicu Osteoporosis
Efek
samping ini sering terjadi pada ODHA (Orang dengan HIV AIDS) Mineral
tulang dapat hilang dan tulang menjadi rapuh. Pastikan konsumsi cukup
zat kalsium dalam makanan dan suplemen.
Lalu Bagaimana Kita Menangani Efek Samping?
Ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk menyiapkan diri menghadapi efek samping.
- Tanyakan kepada dokter/apoteker efek samping yang dapat timbul. Tanyakan kapan sebaiknya lapor ke dokter bila efek samping bertahan terlalu lama, atau menjadi berat.
- Tanyakan bagaimana cara menghindari efek samping yang mungkin muncul atau saran-saran khusus saat minum obat tertentu.
- Kadang kala, dokter langsung menyediakan resep untuk obat yang dapat membantu jika efek samping menjadi berat.
Sebenarnya
masih banyak efek samping yang perlu dibahas tetapi efek samping ini
adalah yang paling banyak terjadi pada pasien yang meminumnya, tidak
perlu takut dengan efek samping obat karena obat sudah melalui uji pra
klinik dan klinik untuk menjamin keamanannya secara menyeluruh dan
produsen obat memiliki prinsip jika manfaatnya lebih besar daripada efek
sampingnya maka obat tersebut layak diminum oleh pasien.
Sumber : Medscape
0 comments:
Post a Comment